Keindahan berasal dari kata indah yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai keadaan enak dipandang, cantik, elok, dan sebagainya.
Pada Bahasa latin, keindahan diterjemahkan dari kata ‘bellum’ dengan asal kata ‘bonum’ yang artinya kebaikan. Dalam Bahasa Inggris menjadi kata ‘beautiful’, Perancis ‘beau’
sedang Italy dan Spanyol ‘bello’.1
Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan, watak, hukum, pikiran pendapat, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual. Dan juga dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dalam segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan pada pengertian secara terbatas, keindahan berkaitan erat dengan bentuk dan warna.
Menurut Charles J. Bushnell yang mendefinisikan keindahan
sebagai suatu kualitas yang dapat mendatangkan penghargaan yang tinggi serta
kebahagiaan yang mendalam
TEORI KEINDAHAN
¢Teori Keindahan Objektif
Teori objektif mengemukakan bahwa ciri yang menjadikan nilai suatu keindahan ialah sifat yang sudah ada atau telah melekat pada hal indah yang bersangkutan, terlepas dari si pengamatinya. Pengamatan seseorang hanya menguakkan sifat-sifat indah yang dimiliki benda tersebut serta tidak berniat untuk mengubahnya. Adapun ciri yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetis yaitu karena ter;penuhinya asas-asas tertentu ataupun perimbangan yang ada pada bagian-bagian benda
tersebut.2
¢Teori Keindahan Subjektif
Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan tergantung dari penilaian pengamat itu sendiri. Kalupun dinyatakan bahwa sesuatu sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estesis sebagai tanggapan terhadap benda itu.3
Unsur Keindahan
Unsur keindahan merupakan satuan bagian pokok yang membangun sesuatu untuk menjadi lebih sempurna. Unsur-unsur yang membangun sesuatu yang lebih sempurna, dapat bersifat pokok, tetapi juga dapat bersifat
pelengkap.5
Keindahan dianggap sebagai suatu kesempurnaan yang memiliki berbagai unsur yang membuat sesuatu hal dikatakan indah. Dalam bukunya Poetics, filsuf besar
¢Yunani Kuno Aristoteles membahas tentang hal yang indah. Ia mengatakan bahwa: “To be beautiful, a living creature, and every whole made up
of parts, must not only present a certain order in its arrangement of parts,
but also be of certain definite magnitude.” (Untuk menjadi indah, suatu makhluk hidup, dan setiap kebulatan yang terdiri atas bagian-bagian, tidak sekedar menyajikan suatu ketertiban tertentu dalam pengaturannya dari bagian-bagian, melainkan juga suatu besaran tertentu yang pasti). Jadi, dapat dikatakan bahwa menurut Aristoteles, unsur-unsur keindahan dalam alam maupun karya manusia adalah sesuatu yang teratur dan berada dalam bentuk tertentu.
¢Unsur Warna-warni3
Unsur-unsur besaran dan jumlah dipandang sebagai kualitas primer, sedangkan warna-warni termasuk pada kualitas sekunder pada karya seni. Agar sesuatu karya seni terlihat indah, warna-warni harus disusun secara serasi. Warna merah, kuning, dan biru menurut teori warna disebut warna derajat pertama
(primer), karena ketiga warna tersebut merupakan warna asli yang terdapat di alam. Warna merah menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan yang sangat baik untuk menimbulkan suasana hangat. Warna kuning adalah warna matahari, dan merupakan warna yang
paling menyenangkan dan merangsang mata maupun saraf. Warna biru adalah warna langit dan menggambarkan laut yang luas, sehingga menunjukkan bahwa warna ini mengurangi ketegangan otot. Warna oranye, hijau, dan ungu disebut warna derajat kedua atau sekunder. Warna-warna tersebut diperoleh dengan mencampurkan dua warna primer.
Keenam warna tersebut dapat saling melengkapi sehingga disebut warna-warna yang saling mengimbangi, yaitu dua warna yang saling berhadapan. Dua warna pelengkap akan saling memperkaya satu sama lain dan menciptakan kontras tanpa menimbulkan pertentangan warna.
